Search results
Jan 4, 2024 · Umumnya perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia berlangsung selama 15 hari dan melibatkan berbagai kelompok atau sub-grup Tionghoa. Khususnya bagi mereka yang masih menjalankan tradisi pemujaan leluhur, Tahun Baru Imlek menjadi momen penting untuk memberikan penghormatan kepada leluhur.
- Ikhtisar
- Kapan Tahun Baru Imlek 2024?
- Arti Kata Imlek
- Makna Perayaan Imlek
- Sejarah Perayaan Imlek
- Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia
Foto: Ilustrasi Imlek 2574 Kongzili (Getty Images/iStockphoto/manjik)
Kapan Tahun Baru Imlek 2024?
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen yang penting bagi komunitas Tionghoa. Lantas, apa makna perayaan imlek dan bagaimana sejarahnya di Indonesia?
Biasanya, umat Konghucu merayakan momen ini dengan memberikan ucapan 'Selamat Tahun Baru Imlek' kepada teman dan keluarga. Selain itu, ada beberapa tradisi yang erat kaitannya dengan Tahun Baru Imlek.
Lalu bagaimana awal mula sejarah peringatan Imlek di Indonesia? Berikut ini penjelasan lengkap beserta makna perayaannya.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Imlek akan jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Apakah 9 Februari 2024 Tanggal Merah? Ini Penjelasan Lengkap Libur Imlek
Dasar penetapan Tahun Baru Imlek adalah kalender Lunar yang didasarkan pada siklus bulan dan matahari. Penetapan Imlek selalu berubah setiap tahunnya. Umumnya, jarak perbedaan tertinggal 21-51 hari dari kalender secara internasional.
Tanggal Tahun Baru Imlek memang berubah setiap tahunnya, tetapi selalu jatuh antara tanggal 21 Januari hingga 20 Februari. Biasanya, Imlek juga jatuh pada hari kedua setelah titik balik matahari musim dingin.
Lantas, apa arti kata Imlek? Kata Imlek memang berasal dari bahasa Mandarin. Namun spesifiknya, kata tersebut lahir dari dialek Hokkien.
Dalam dialek Hokkien, Imlek (阴历, dibaca im-le̍k) terdiri atas dua suku kata, di mana im berarti 'bulan' dan lek berarti 'penanggalan'. Dari situ, arti Imlek adalah 'kalender bulan'.
Istilah Imlek berbeda lagi dalam bahasa Mandarin. Kata tersebut dikenal dengan sebutan yin li (陰曆, dibaca yīn lì). Maknanya juga sama, yaitu 'lunar calendar' atau 'kalender bulan'.
Selain Imlek, ada juga istilah lain yang digunakan untuk mengacu Tahun Baru China. Itu adalah Sin Cia.
Berdasarkan penelitian berjudul 'Fungsi dan Makna Penyambutan Hari Raya Imlek pada Masyarakat Etnis Tionghoa di Kota Bandar Lampung', perayaan Imlek memiliki makna sebagai perwujudan dari harapan-harapan masyarakat Tionghoa. Harapan itu di antaranya keselamatan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Komunitas Tionghoa di Indonesia merayakan Imlek dengan ucapan syukur atas rezeki yang diberikan selama tahun sebelumnya. Selain itu, perayaan Imlek menjadi simbol agar tahun ini menjadi tahun yang berkah dan lebih dibandingkan sebelumnya. Adapun Imlek ini dirayakan selama 15 hari dengan berbagai tradisi di dalamnya.
Awalnya, perayaan Imlek dilaksanakan oleh para petani di China untuk menyambut kedatangan musim semi. Konon, ada seekor binatang raksasa bernama Nian yang hendak memakan manusia pada pergantian tahun.
Hingga suatu saat, datang seorang kakek yang menantang Nian untuk memangsa binatang pemangsa lainnya. Nian menerima tantangan itu dan memakan hewan pemangsa lainnya sehingga membawa kedamaian dan kegembiraan.
Setelah itu, Nian dan si Kakek yang merupakan seorang dewa itu menghilang. Sebelum pergi, kakek memberikan pesan kepada warga agar memasang dekorasi kertas berwarna merah yang menjadi ketakutan Nian di pintu dan jendela.
Tak hanya itu, masyarakat juga diminta menggunakan petasan untuk mengusir Nian. Oleh karena itu, perayaan Imlek atau Sin Tjia dirayakan dengan cara menggantung lampion merah dan melepaskan petasan di malam pergantian tahun baru.
Perlu diketahui bahwa Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Berikut ini penjelasannya dari masa ke masa, yang dikutip dari laman Indonesia Baik.
Pada 1946, saat Republik Indonesia baru terbentuk, Presiden Soekarno mengeluarkan Penetapan Pemerintah Mengenai Hari-hari Raya Umat Beragama No.2/OEM-1946. Pasal 4 dari penetapan tersebut menetapkan 4 hari raya bagi orang Tionghoa, yakni Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu (tanggal 18 bulan 2 Imlek), Ceng Beng, dan hari lahirnya Khonghucu (tanggal 27 bulan 2 Imlek). Dengan demikian, secara jelas dinyatakan bahwa Hari Raya Tahun Baru Imlek Kongzili merupakan bagian dari hari raya agama Tionghoa.
- Muhammad Rizqi Akbar
Feb 6, 2024 · Keputusan ini menandai pengakuan pemerintah terhadap pentingnya perayaan Imlek dalam praktik keagamaan dan budaya Tionghoa. Penetapan Imlek sebagai hari raya keagamaan juga mencerminkan semangat toleransi agama yang menjadi salah satu prinsip dasar negara Indonesia.
Jan 24, 2020 · Mengenal sejarah perayaan imlek setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1946, ketika Republik Indonesia baru berdiri, Presiden Soekarno mengeluarkan Penetapan Pemerintah 1946 No.2/Um tentang “Aturan tentang Hari Raya” tertanggal 18 Juni 1946.
Jan 30, 2022 · Imlek kembali pada masa Presiden RI keempat Gus Dur. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengeluarkan Keppres No.6/2000 tentang pencabutan Inpres No.14/1967 pada 17 Januari 2000. Pencabutan aturan ini menjadikan masyarakat Tionghoa mendapatkan kebebasan lagi untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya.
Feb 9, 2024 · Tahun Baru Imlek akan dirayakan pada Sabtu, 10 Februari 2024. Tahun 2024 akan menandakan perpindahan dari Tahun Kelinci ke Tahun Naga. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang...
Hari ini seluruh masyarakat Tionghoa merayakan Imlek, termasuk yang tinggal di Indonesia. Sejarah Imlek dimulai dari ditetapkannya penanggalan lunar ini pada masa dinasti Han di China.
Get a Report containing Contact Information, Address, Age, Social Profile & More. Find Info You May Not See Elsewhere With Peoplelooker®. Easy Online Background Reports.